Kebakaran hutan dan lahan di Australia

Kota Swifts Creek, Victoria, pada Desember 2006 saat Kebakaran Alpen Victorian

Kebakaran hutan dan lahan di Australia (bahasa Inggris: bushfires in Australia) adalah peristiwa kebakaran berkelanjutan pada bulan-bulan hangat selama setahun karena iklim Australia yang sebagian besar panas kering. Setiap tahun, kebakaran semacam itu berdampak pada wilayah-wilayah ekstensif. Di satu sisi, karhutla dapat menyebabkan kerusakan harta benda dan membunuh hewan dan manusia. Karhutla di Australia berdampak pada area yang luas dan menyebabkan kerusakan properti serta kematian 800 orang di Australia sejak tahun 1851 dan jutaan hewan.[1][2]

Badai api besar yang mengakibatkan hilangnya banyak nyawa sering dinamai berdasarkan hari terjadinya, seperti Rabu Abu dan Sabtu Hitam. Beberapa dari kebakaran hutan yang paling intens, luas, dan mematikan biasanya terjadi selama kekeringan dan gelombang panas, seperti gelombang panas Australia tenggara 2009, yang mempercepat kondisi selama kebakaran hutan Black Saturday 2009 yang menewaskan 180 orang. Api besar lainnya termasuk kebakaran hutan Kamis Hitam 1851, kebakaran hutan Desember 2006 dan kebakaran hutan 2019-20 yang sedang berlangsung.[3]

Kebakaran hutan selalu menjadi bagian dari ekologi dan lingkungan Australia. Beberapa flora asli negara itu telah berevolusi untuk mengandalkan kebakaran hutan sebagai alat reproduksi  – misalnya pohon rumput setelah paksaan kebakaran akan mengirimkan paku bunga besar untuk membantu prokreasi spesies; namun tanaman induk biasanya mati pada musim berikutnya  – dan peristiwa kebakaran di masa lalu merupakan bagian yang terjalin dari ekologi benua. Selama ribuan tahun, Penduduk Asli Australia telah menggunakan api untuk menebangi padang rumput untuk berburu dan untuk membersihkan jejak melalui vegetasi yang lebat; namun ini hanya pada periode curah hujan tinggi dan di daerah padang rumput yang sangat kecil yang berbatasan dengan gurun pasir. Makanan yang diperoleh dengan demikian menyediakan protein yang sangat dibutuhkan bagi suku-suku nomaden.

Strategi manajemen kebakaran, penebangan, dan pertanian berubah secara signifikan dengan kedatangan pemukim Eropa di abad ke-19. Hal ini menyebabkan kebakaran hutan yang lebih sering terjadi. Gelombang panas dan kekeringan yang terkait dengan pemanasan global telah memperburuk masalah ini.

  1. ^ Tronson, mark. "Bushfires – across the nation". Christian Today. Diakses tanggal 5 January 2020. 
  2. ^ "Australia fires: How do we know how many animals have died?". BBC News. Diakses tanggal 5 January 2020. 
  3. ^ "'Extraordinary' 2019 ends with deadliest day of the worst fire season". The Sydney Morning Herald (dalam bahasa Inggris). 2019-12-31. Diakses tanggal 2020-01-01. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search